Selamat Datang Di Blog Saya. Silahkan Dibaca Dan Jangan Lupa Komennya Yaaaa....

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak International Perbakin

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak International Perbakin

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak International Perbakin

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak Di Bandung

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak Di Bandung

Black Rhino Squad

Kejuaraan Menembak Di Bandung

Pulosari

Pendakian Puncak Gunung Pulosari Banten

Minggu, 03 Juni 2012

Penerima Bidikmisi Berprestasi Baik di Kampusnya

Hingga saat ini ada 50 ribu orang mahasiswa penerima Bidikmisi, yakni 20 ribu orang penerima pada 2010 dan 30 ribu orang mahasiswa penerima tahun lalu.
Hingga saat ini ada 50 ribu orang mahasiswa penerima Bidikmisi, yakni 20 ribu orang penerima pada 2010 dan 30 ribu orang mahasiswa penerima tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebagian besar memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang baik yaitu di atas 2,75. “Bahkan, banyak yang memiliki IPK lebih dari 3,5,” ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Illah Saillah, saat jumpa pers di Gedung D Kemdikbud, (30/5).
“Kalau dari prestasi, luar biasa. Untuk memilih 500 terbaik saja harus mulai dari IPK 3,84. Kalau IPK 3,5 ada sekitar 3.700 orang mahasiswa. Banyak juga yang 2,75 ke atas,” ujarnya. Namun, masih ada juga yang memiliki IPK di bawah 2,0.
Untuk mahasiswa penerima Bidikmisi yang prestasi akademiknya kurang baik, diharapkan perguruan tinggi memiliki program pembinaan khusus bagi mereka. Nilai akademik mereka harus dipantau sejak semester pertama, sehingga bisa langsung diberikan pembinaan jika hasilnya kurang baik. “Pembina akademiknya bisa dosen atau kakak kelas,” tutur Illah.
Untuk biaya pembinaan khusus, Bidikmisi memiliki alokasi dana yang disebut settlement cost, dan telah diberlakukan sejak 2011. Ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kedatangan mahasiswa penerima Bidikmisi yang berasal dari luar kota, dan untuk proses adaptasinya dengan lingkungan baru hingga ia merasa nyaman setelah menjalani satu semester di awal perkuliahannya. Karena itu, perguruan tinggi harus bisa memprediksi biaya yang dibutuhkan mahasiswa yang datang dari daerah lain.
Mengenai mahasiswa dari luar daerah, Illah mengatakan, salah satu tantangan dalam sosialisasi adalah bagaimana pemberitaan Bidikmisi bisa menjangkau seluruh daerah dan pelosok di Indonesia. “Tiga tahun sosialisasi Bidikmisi ternyata belum cukup. Masih banyak yang belum tahu tentang Bidikmisi,” katanya. Karena itu, dia berharap media massa bisa menjadi mitra dalam menyebarluaskan informasi mengenai Bidikmisi ke seluruh wilayah nusantara.

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Galeri








Rabu, 02 Mei 2012

Sejarah Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.

Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.

Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.

Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.

Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More